Welcome to iniadalahcurhatku.blogspot.com | Please do not copy anything, hargai karya orang lain. Thankyou.

Jumat, 30 Desember 2011

Stupid Name? Just Shut Up

Kita memang bodoh
Kita memang bertingkah konyol
Kita memang kandang berbuat semaunya
Kita memang selalu frontal

Tapi kita selalu bersama

Ini aku dan Power Eek
Nama yang bodoh?
Just shut your fuckin mouth up!

Kenangan yang terukir di waktu-waktu sekolah menengah pertama,
Kenangan yang terukir di setiap sudut tempat di sekolah,
Kenangan yang penuh canda dan tawa dimana pun kita ada,

Pernahkah kalian berfikir seperti apa nanti setelah kelulusan?
Menuju tempat yang kita inginkan masing-masing..
Melangkah ke masa depan yang akan kita hadapi masing-masing..

SMA N 2, SMA N 1, SMA N 8, Muh 1

Apa itu tempat yang sama seperti SMP MUHAMMADIYAH 3?
Tidak, tidak akan pernah sama jika tak ada kalian

Tempat kita selalu tertawa,
Tempat kita selalu bertingkah idiot,
Tempat kita mengungkapkan isi hati kita,
dan kadang kita menangis bersama,

Apa akan sama di masa yang akan datang?
Apakah kita masih seperti ini di hari esok di masa depan?

Bangku-bangku yang kini kita duduki menjadi saksi2 saat saat indah kita,
Meja dan papan tulis itu yang merekam masa-masa kita dulu :)
Dan, apabila kita pergi dari bangku-bangku itu
akan ada orang lain yang akan menempatinya.
tapi, bangku itu selalu mengingat kita, kenangan kita :')

Apa di akhir masa-masa SMP kita akan meneteskan airmata kita
di depan para kursi, meja dan papan tulis yg telah merekam semuanya?

Kita??

Kita
Kita itu,
Aku dan kamu!
Kita itu,
Aku dan kalian!
Kita adalah kita :')

Kenangan?
Kenangan itu saat-saat kita bersama :)
Saat duka maupun canda
Karena kita ada dan kita mampu

Dan Power Eek itu mereka
Ungu, Pink, Ijo, Putih, Biru
Kita Power Eek
Kenangan yang tak pernah hilang.

Disini..
Dihati kita semua
Kita berlima
Ninda, Salsa, Novi, Hani, Kenia

Dia

Dia yang selalu memukauku dengan tawa renyahnya
Dia yang selalu kunikmati wajah lelahnya
Dia yang selalu menyimpan sebagian besar hatiku
Dia yang selalu datang dan pergi dengan tiba-tiba
Dia yang selalu memberi sepotong harapan
Dia yang selalu mematahkan batang hatiku
Dia yang selalu berotasi dalam otakku
Dia yang selalu membuatku bertahan

Dan hanya dia
Hanya dia yang bisa membuatku
Tersenyum dan menangis
Cuma dia yang ada dan hilang

Dia yang selalu menjadi inspirasi terbesarku
Dia yang selalu membuat duniaku tanpa gravitasi
Dia yang selalu membuat perutku memunculkan kupu-kupu kecil
Dia yang selalu ada dalam doaku
Dia yang selalu ada dalam setiap tetes gerimis di mataku
Dia yang selalu menjadi tema dalam tulisan ini
Dia yang selalu membuatku ingin tetap menulis tulisan ini

Sekalipun dia tak membaca
Sekalipun dia tidak melihatku
Sekalipun ini tak berarti apa-apa
Hanya dia..
Cuma dia..

Kamis, 22 Desember 2011

Belum Puas Kau Menyakitiku?

Backsound: Jar Of Hearts – Christina Perri

Malem ini, kosong sekali rasanya. Ini hari ibu ya? Ah entahlah. Mengapa aku masih saja sibuk memikirkanmu? Mengapa hanya dirimu yang terus berotasi di otakku? Who the hell are you? Kemarin, seperti biasa aku membuka wall facebook ku, kudapati statusmu bertengger paling atas di recent update wall ku. Statusmu hanya ingin membuatku mati. Agar aku dapat berhenti mencintaimu. Tapi Tuhan masih memberiku waktu untuk tetap mencintaimu, untuk kali ini. Sekalipun kau saja tak peduli apa akibat dari status facebook mu itu. Bodoh!

Tak cukup sampai situ, jari jemariku pun penasaran apa yang kau tulis di comment status itu. Kubuka dan kubaca comment-comment dari teman-temanmu itu, ah aku tak peduli siapa saja teman-temanmu itu. Maksudku aku hanya peduli pada apa yang mereka tuliskan.

“Kau sudah lelah menunggu?” tulis temanmu pada saat itu

“Ya” jawabamu membuat tubuhku lemas

“Ada gadis lain yang mengganggu laju kerja otakmu selain dia ya?”

“Iya, ada. Dan kupikir aku mulai menyayangi gadis itu” tulismu

“Oh, lalu bagaimana dengan gadis yang kau tunggu selama ini itu?” tanya temanmu lagi

“Aku tak tau. Aku lelah menunggu”

Semudah itukah kau memutuskan itu? Gerimis di pelupuk mataku tak bisa kubendung lagi setelah aku melihat statusmu itu. Taukah kau itu MENYIKSA? Berjuta-juta pertanyaan yang membanjiri benakku. Siapa gadis yang kau maksud itu? Apa aku mengenalnya? Apa kau lelah menungguku? Kau ini tolol atau aku yang bodoh? Atau kita berdua sama-sama idiot? Hey! Seharusnya aku yang lelah menunggumu. Aku lelah menunggumu bertahun-tahun.

Apa aku harus mengikuti saran teman-temanku? Haruskah aku yang mengungkapkan duluan padamu? Aku harus apalagi untuk membuatmu percaya? Kalaupun aku bisa, ingin saja aku untuk berhenti mencintaimu, tapi ternyata Tuhan masih saja betah memberikan secuil perasaan itu.

Kau muak ya padaku? Maaf, aku tak bisa melakukan apalagi. Jujur sajalah, kau muak padaku? KAU MUAK KAN PADAKU? BILANG! TELL ME! Agar aku mati. Dan agar aku dapat membunuh perasaan ini. Agar aku dapat membunuh kenyataan ini. I’m sorry.

22/12/11

Kamis, 15 Desember 2011

Go Far Away!

Aku masih saja sibuk mencarimu
Kau menghilang untuk kesekian kalinya
Lagi-lagi secara tiba-tiba
Saat kau ada
Dulu kau sangat perhatian padaku
Memberikan sedikit waktumu
Ya!
Untuk si gadis tolol ini
Tapi kini aku tersadar
Kalau ini hanya masa lalu. Dulu :')

Entah mengapa aku merasa akrab
Akrab dengan kata 'pergi'
Dan itu kebiasaanmu, aku sudah mengerti :')
Tapi, boleh kah aku menyebutkan satu saja permintaanku?
Aku ingin kau disini sekali ini saja
Denganku, menemaniku, menina bobokanku
Seperti dulu
Kumohon..

Izinkan aku bertanya..
Aku yang bodoh?
Kau yang tolol
Atau kita berdua sama-sama idiot?
Persetan ah! masa bodoh!
Mengapa aku masih memikirkanmu?
Kamu, yang jelas-jelas saja menghilang
Entah tak ada jejakmu sama sekali

Baiklah kalau itu maumu
Pergi saja kau sana!
Pergi!
Pergi!
Yang jauh saja!
Dan biarkan aku mati
Untuk menunggumu kembali
Menghidupkanku yang telah mati

Rabu, 07 Desember 2011

Aku Merasa...

Waktu akan terus bergulir dengan kejamnya
Tanpa mau peduli dengan sekitarnya
Iya, itu adalah definisi KAMU
Sama seperti definisi waktu
Tanpa kau gunakan perasaan
Saat itu pula kau bunuh kenyataan

Hei!
Lihatlah aku
Aku semakin dewasa
Aku berani mencintai
Dan aku mencintai dengan berani
Tapi kau tau? Aku cengeng
Oh, ayolah sampai kapan?
Kapan kenyataan yang tak pasti itu?
Sebenarnya aku benci menunggu
Menunggu memang sebagian wujud dari mencintai

Rumit ya?
Ah, aku tak yakin kau mengerti
Karena aku merasakan
Apa yang tidak kau rasakan
Karena hanya Tuhan dan nuraniku yang tau
Jika aku mendefinisikan KAMU
Jari jemariku akan terus menari
Memanggil sosok yang selalu berotasi dalam otakku

Ku harap bukan hanya Tuhan dan nuraniku yang tau
Tapi kau juga
Dan ikut merasa apa yang kurasa :)

Ini Baru Romantis

"Ini yang namanya cinta, selalu punya alasan untuk memaafkan meski disakiti." -@nindandr

Aku tahu, aku kini bukanlah ABG yang harus selalu menjadikan jejaring sosial sebuah tempat untuk aku bergalau ria. Seperti dulu maksudku. Aku Disha dan umurku beranjak 18. Tapi, ternyata aku lemah. Arga, laki-laki yang 2 tahun terakhir ini selalu jadi alasan terbesarku saat menggalau di status facebook dan twitter. 2 tahun kami menjalani hubungan tak biasa, tanpa status. Kami sadar kalau kami saling menyayangi, ada usaha untuk saling memiliki, sayangnya semua itu sulit menjadi realita. Aku mencoba lebih mementingkan perasaanku daripada status kami. Kapasitasku memang hanya seorang teman, tapi perasaanku padamu lebih dari sekedar teman.
Dia terpaksa memutuskan untuk meninggalkan kota Yogyakarta untuk melanjutkan kuliahnya di Bandung. Tentu saja aku frustasi. Memang sih dia cuma menumpang kuliah disana.
Sayangnya, hal yang tidak pernah aku harapkan terjadi, dia berubah 180 derajat. Dia begitu cuek dan sering mengabaikan aku. Itu yang menyebabkan aku sebenarnya berat hati melepasnya.

***

1 minggu ini dia tidak memberikan kabar, ini memang bukan hal baru karena beberapa minggu sebelumnya dia juga melakukan hal yang sama. Perasaan campur aduk, khawatir, dan kangen. Kata orang rindu itu indah, namun bagiku ini menyiksa. Bukan cuma nyiksa, tapi nyiksa banget! Dia itu sebenarnya lari kemana?

***

Aku punya rencana entah rencana tolol, idiot, atau malah bagus. Di usianya yang ke-20, aku harus memberi kejutan yang berhasil buat dia! Yaa.. karena 1 tahun yang lalu rencanaku gagal dan 2 tahun yang lalu rencanaku pun juga gagal. Dan selalu saja gagal. Kali ini harus sukses! Telah lama ku memikirkannya, karena dipikirkan dengan matang, maka aku harus merealisasikannya dengan baik! Aku membeli dua tiket kereta api. Taksaka malam, 03 September 2010 , 03.35, dari stasiun Tugu dan di Jakarta, dan aku akan membeli tiket Senja Utama Yogyakarta, 03 September 2010 , 20:45 yang berangkat dari stasiun Senen. Sesuai info online, semoga sesuai perkiraanku. Semoga saja. Hari itu aku pergi, hari itupun aku juga harus pulang.

03 September 2010 , 02:00 WIB. Dengan mata setengah bangun yang masih terkantuk-kantu, aku memeriksa barang-barang bawaanku. Aku tahu ini gila dan agresif, tapi sungguh semua ini aku lakukan hanya untuk melihat senyum Arga lagi. Ya, hanya itu! Aku memang buta jalan, tidak tahu kota Bandung itu seperti apa, memang rencanaku tidak segampang yang aku perkirakan, tapi aku yakin, jika untuk hal yang baik, semua akan berjalan dengan baik. Ya! Keep moving forward! Terus bergerak ke depan!

***
16:00, setelah turun di stasiun, aku bertanya lagi pada petugas stasiun, setelah dari sini aku harus menaiki apa untuk menuju jalan Dago. Di Yogya, aku terbiasa menaiki bis jadi kalau naik angkot, agak sedikit linglung. Aku mencari angkot 06 jurusan terminal Bandung dan bertanya-tanya sedikit tentang toko kue sekitar Bandung. Hebatnya, supir ini tahu! Tepat di sebrang terminal Bandung, ada sebuah toko kue bernama Arga Bakery. Ya, Tuhan, semoga nama yang sama juga membawa kebaikan yang sama. Amin.

***

18:00, aku sampai di kos-kosan Arga di daerah sekitar Dago, dekat dengan warung-warung kaki lima. Catnya cukup bagus. Pagarnya di cat cokelat dan kost itu sendiri di cat krem. Aku membuka pagarnya sambil membawa kue yang memang tidak memakan budget terlalu banyak, yang penting niat ngasihnya bukan harganya. Aku mengirim sms padanya agar segera keluar tanpa memberitahu alasan kenapa dia harus keluar. Dalam jeda waktu itu, aku menyalakan lilin.
Tidak berapa lama kemudian, aku melihat dia berada tidak jauh denganku. Aku gugup, dia terlihat berbeda. Rambutnya, matanya, hidungnya, aku merindukannya. Dia tersenyum dan berjalan ke arahku. Malam itu, pukul 18 lewat, disinari cahaya lilin dan malamnya kota Bandung, aku bahagia. Sangat! Dia make a wish beberapa detik dan meniup lilinnya. Lalu, dia meletakkan kue itu di bangku, tidak jauh dari kami. Gelap. Aku merasa ada tangan hangat yang merangkulku dan memelukku.

“Maaf dan makasih ya Disha” Dia berbisik di telingaku. Aku merasa inilah dia yang dulu, yang tidak mengabaikanku. Tapi.. Woopss! Dia menarik tanganku dan menarikku hingga keluar dari pagar.

“Kamu pulang ya. Ibu kost disini galak banget! Ada mahluk hawa nginjek satu milimeter ke dalam pagar aja, dia udah teriak-teriak minta di timpuk pagar kabupaten. Pliss, jaga diri kamu baik-baik. Makasih sekali lagi.” Dia mengatakan hal yang menurutnya sepele itu dengan terburu-buru. Aku kaget, marah, dan kesal. Tentu saja itu!

“Argaaaaaaaaaa!!” Aku memanggilnya dengan suara lantang. Dia berlari terburu-buru ke arahku. Raut heran terpampang di wajah kuyunya.

“Kenapa lagi?”

“Makan nih!” Sontak, dengan sukses aku membiarkan kue itu mencium wajah Arga dengan agresif. Aku tahu itu sakit, tapi tidak sesakit perasaanku saat dia selalu mengabaikanku.

***

8 bulan berlalu, 30 Mei 2011 , hari itu usiaku menginjak 19 tahun. Mama dan papa lagi dan lagi pergi ke Jepara. Mereka hanya meninggalkan uang dan mengucapkan selamat ulang tahun via telephone. Sebenarnya itu adalah ulangtahunku yang sangat membosankan. Aku mengisi ulang tahunku yang hambar dengan bermain game online seharian di daerah Jalan Laksda Adisucipto, sejak pukul 10 pagi sampai pukul 7 malam.
***
Seusai bosan bermain game dari SierraNet, aku berjalan menikmati udara dinginnya Yogya malam itu. Kemudian aku langkahkan kaki ke toko pernak-pernik untuk cuci mata. Sebenarnya sih hanya ingin mengulur-ulur waktu saja. Setelah lelah, aku menuju shelter DeBritto Trans Jogja. Aku tahu, waktu telah menunjukan pukul 21:00, 30 menit lagi jam operasi Transjogja akan berakhir, aku harus segera menaiki bis sebelum pukul 21:30. Secepatnya..

Sesampainya di shelter DeBritto, shelter terlihat sangat sepi. Aku duduk di bangku shelter, sedangkan di bangku sebrang ada seorang laki-laki yang mengenakan jaket hitam dan penutup kepalanya. Aku perhatikan, laki-laki itu selalu mencuri pandang ke arahku. Ah! orang itu aneh sekali. Tiba-tiba, dia berdiri dan berjalan ke arahku. Aku berdiri berusaha untuk meninggalkan shelter, tapi langkahnya ternyata lebih cepat daripada langkahku, dia menarik tanganku, aku mencoba untuk melepaskan, dan…

“Eh Disha ini aku!” Pria itu membuka tutup kepalanya, ternyata dia adalah Arga. Aku tidak habis pikir, darimana dia tahu kalau aku disini.

“Kamu tau darimana aku ada disini?”

“Dari status foursquare mu. Makanya jangan terlalu eksis! Hehe. Aku tau kebiasaanmu pasti ngegame disekitar sini.”

“Tanganku dilepas aja bisa kali!” Aku berkata sinis, padahal aku merasa senang karena bisa melihat senyumnya lagi.

“Happy birthday ya. Aku gak tau kamu suka apa dan kamu mau apa, jadi aku gak bawa apa-apa deh. Hehe. Maaf yaa”

“Tawa terus aja deh ya! Dateng mendadak, pergi mendadak, berubah mendadak!”

“Aduh, dingin banget sih!”

“Ngaca dulu siapa yang lebih dingin! Kamu kali!” Aku membuang muka tanpa menatap matanya.

“Sorry, Aku gak mau mikir cinta-cintaan dulu deh.”

“Emang aku suka sama kamu? Ge-er dahsyat deh yaaa, pede!”

“Oh, aku kirain datang setiap tahun berturut-turut cuma buat ngasih surprise ke ulang tahunku itu adalah wujud perasaan suka, ternyata enggak ya?” Dia berkata dengan air muka polos, aku terdiam, lemas. Dia menyadari rencana-rencana mahamegaidiot-ku.

“Bukan suka, Ga. Tapi sayang! Kamu tau posisi aku sekarang? Aku terjepit diantara harapan kosong dan rindu yang lebih sering nyiksa.” Dengan jujur aku mengatakannya. Unek-unek selama 2 tahun dan ketahuilah 2 tahun bukan waktu yang sedikit.

Ada rasa saling mencintai namun bertahan untuk tidak saling memiliki. Lebih sakit daripada patah hati. Cen sangar ckck! Kalau 2 tahun kita bisa bertahan, tahun-tahun berikutnya harus lebih semangat dong! Ayolah”

“Semangat palamu! Aku emang gak pernah mentingin status yang penting perasaanku sama kamu dan kamu gak mengabaikannya!”

“Haduh haduh, Mbak, mau tau sesuatu?”

“Apa?”

“Ketika bangun pagi hari, aku memikirkan dirimu. Ketika bersiap-siap tidur, aku memikirkanmu juga. Dan diantara rentan waktu itu, aku memikirkan kita. Kamu gak usah takut, status itu tidak menjamin kesetiaan seseorang” Dia memegang tanganku, menariknya dan memelukku.

“Jadi, mau hadiah apa?” Dia berbisik sambil memelukku.

“Ya, Kamu-lah! You’re my something special. Tak peduli atas nama apa status dan ikatan kita, yang aku tau, aku sayang kamu walau dengan status hanya teman itu” Aku berbisik di telinganya diiringi suara bis yang meninggalkan shelter. Itu bis terakhir tepat pukul 21:30. Ah! ini baru yang namanya romantis!

Romantis bisa datang kapan saja, bahkan di waktu dan tempat yang tak terduga sekalipun.


PS: Dalam bayanganku saat menulis ini, Arga adalah sosok bertubuh 175cm, berhidung mancung, berkulit sawo matang, mempunyai lesung pipi yang manis :D