Welcome to iniadalahcurhatku.blogspot.com | Please do not copy anything, hargai karya orang lain. Thankyou.

Kamis, 31 Mei 2012

Kala Itu..

Kala itu, umurku tepat 15th. Dan ada beberapa percakapan lewat sms dari dia. Iya, laki-laki yang kucintai itu. Maaf, aku tak bisa menyebut namanya

Dia: Selamat ulang tahun. Semoga cita-citamu dapat tercapai. From *beeep*
Aku: *hanya menatap membeku layar handphone*
Aku: Amin.. Makasih yaa :)
Dia: Okey
Aku: *tak tau harus mereply apa*
Dia: Mau ngelanjutin sekolah dimana?
Aku: Insyaallah Muhi, kamu?
Dia: Kamu udah tau mesti
Aku: Emang kemana? *sebenernya aku udah tau dia bakal pergi kemana*
Dia: Tebak?
Aku: Luar Jogja ya?
Dia: Yap! Luar Jawa Tengah *yah, aku tau ini*
Aku: Jawa Timur atau Jawa Barat? *dan aku sudah tau jawabannya*
Dia: Jawa Timur
Aku: Oh, nggak nyoba sekolah Jogja?
Dia: Soalnya aku pengennya disana. Biar mandiri
Aku: Oh, yaudah. Sukses ya disana :) *speechless*
Dia: Amin, makasih ya doanya
Aku: Iya, anytime :)
Aku: *beeeep*
Dia: Ya?
Aku: Kapan kamu pindah ke Jawa Timur?
Dia: Tanggal 25 Juni berangkat
Aku: *speechless* *Nggak tau harus reply apa*
Dia: Kenapa?
Aku: Nggak papa *pengen banget rasanya teriak 'Aku kangen kamu'*
Aku: Gimana kabar kamu selama ini?
Dia: Baik, kamu?
Aku: Baik
Dia: Gimana rasanya pindah sekolah?
Aku: enak kok, kenapa? *berharap dia nge reply 'cuma kangen kamu aja'*
Dia: cuma tanya
Aku: oalah :) *udah speechless tingkat dewa*

Dan sampai hari ini, aku masih berharap kamu sms aku lagi. Jujur sejujur-jujurnya AKU KANGEN KAMU. Dan aku nggak tau gimana caranya bilang ke kamu. Bego ya aku? Emang! Dan cewek bego ini sangat-sangat sayang sama kamu! Mungkin kamu nggak bakal baca tulisan konyol si cewek bodoh ini. Dan nggak akan pernah. Mana mungkin kamu mau? Iya kan? :(
Aku cuma berharap, kamu tau apa yang aku rasain. Karena apa yang aku rasa itu kamu. Jangan buat aku memilih, aku pasti akan milih kamu! Dan akan selalu kamu! Aku kayak orang bego nungguin satu aja sms dari kamu. Dan hal sekecil itu udah buat aku seneng.
Aku juga bingung, perasaan ini nggak pernah berubah dari 3 tahun lalu, sampe sekarang.
Aku harap kamu tau, kalo aku sayang kamu selalu
Dan itu adalah sebuah hal yang pasti
Aku sayang kamu, lebih dari yang kamu tau :')

Sabtu, 26 Mei 2012

Berharap Bahwa Aku Menjadi Dia

"Think about my life, then I realized again. It's like 'how lucky she is.. how unlucky I am'. Yeah, the same quote. Yesterday, now, and maybe... it would be still the same quote forever" -@nindandr

Rasa ini begitu absurd dan sulit untuk di deskripsikan. Rasa sakit ini terus menerus menggerogoti hatiku, menciptakan lubang hitam yang dalam dalam hatiku yang sulit kureka dalam bait kalimat. Aku benci pada perpisahan. Entah mengapa dalam peristiwa itu harus ada yang terluka, sedangkan yang lainnya biasa saja, bahagia, bahkan pula ada yang mentertawakannya. Kamu mungkin bahagia, atau malah tertawa sedangkan aku dalam posisi orang yang terluka.

Ketika itu, aku membuka recent images mu di salah satu sosial media yang kamu punya. Scrolling mouse ku tiba-tiba terhenti dan aku terpaku pada beberapa foto, bukan beberapa.. tapi banyak sekali! Di foto itu, kamu masih rapi dengan seragam batik dan jumper biru favorit mu. Yang kutau dalam foto itu, kamu bersama teman-temanmu. Dan aku mengenal mereka. Ya, semua! Tapi, ada satu gadis yang membuatku terkejut. Aku mengenal gadis itu. Dia teman lama ku. Yang membuatku terkejut adalah kamu di foto-foto itu terlihat sangat dekat dengan dia. Gadis itu. Ku tekan tombol next terus dan terus.

Rasa sakit ini datang lagi. Aku menyesal, mengapa aku harus tertarik untuk stalking akun mu lagi? Padahal aku sudah berjanji dengan diriku sendiri bahwa aku ingin menghapus kebiasaan itu agar aku tak lagi merasakan sakit yang begitu dalam ini. Tapi buktinya apa? Sekarang saja, aku stalking akun mu lagi. Apakah ini sebuah candu? Mengapa dirimu berat untuk dilupakan? Persetan kamu mau bilang aku munafik atau apalah, aku tak peduli.

Jam berganti dengan hari.. dan semua berputar. Tetap berotasi, waktu memang kejam . Ia terus saja berjalan tanpa melihat sekitarnya. Tanpa memperdulikan apapun. Aku menjalani hidupku, yah tentu saja tanpamu. Kamu menjalani hidupmu, yang mungkin AKAN bersama dengan dia. Aku hanya ingin tau, apa saja yang ada didalam otakmu. Apa kau tak pernah memikirkan bagaimana hatiku yang telah kamu rusak dengan segala kebodohanmu?

Tak banyak hal yang bisa kulakukan selain mengikhlaskan. Toh, tak ada hal lagi yang mampu ku perjuangkan, selain membiarkanmu pergi. Kepergian dan sosokmu telah menjadi candu yang kunikmati sakitnya.

Terimakasih,
Terkadang kamu membuatku berpikiran bahwa menjadi dia itu enak
Dan terkadang kamu membuatku ingin menjadi dia
Untuk satu hari saja
Agar aku bisa menikmati genggaman hangat jari-jemarimu
Agar aku bisa menikmati detik-detik bersamamu
Sebelum kamu pergi dan benar-benar menghilang

Terimakasih, telah memberiku candu dengan sakitnya
Itu membuatku menjadi sosok yang lebih kuat

Aku percaya, Tuhan punya rencana lain yang lebih indah. Tanpamu.