Welcome to iniadalahcurhatku.blogspot.com | Please do not copy anything, hargai karya orang lain. Thankyou.

Rabu, 20 Juni 2012

Payphone - Maroon5 ft Wiz Khalifah

I'm at a payphone trying to call home
All of my change I spent on you
Where have the times gone
Baby it's all wrong, where are the plans we made for two?

Yeah, I, I know it's hard to remember
The people we used to be
It's even harder to picture
That you're not here next to me
You say it's too late to make it
But is it too late to try?
And in our time that you wasted
All of our bridges burned down

I've wasted my nights
You turned out the lights
Now I'm paralyzed
Still stuck in that time when we called it love
But even the sun sets in paradise

I'm at a payphone trying to call home
All of my change I spent on you
Where have the times gone
Baby it's all wrong, where are the plans we made for two?

If happy ever after did exist
I would still be holding you like this
All those fairytales are full of sh*t
One more stupid love song I'll be sick

You turned your back on tomorrow
Cause you forgot yesterday
I gave you my love to borrow
But just gave it away
You can't expect me to be fine
I don't expect you to care
I know I've said it before
But all of our bridges burned down

I've wasted my nights
You turned out the lights
Now I'm paralyzed
Still stuck in that time when we called it love
But even the sun sets in paradise

I'm at a payphone trying to call home
All of my change I spent on you
Where have the times gone
Baby it's all wrong, where are the plans we made for two?

If happy ever after did exist
I would still be holding you like this
All those fairytales are full of sh*t
One more stupid love song I'll be sick

Now I'm at a payphone....

[Wiz Khalifa]
Man work that sh*t
I'll be out spending all this money while you sitting round
Wondering why it wasn't you who came up from nothing
Made it from the bottom
Now when you see me I'm stunning
And all of my cars start with the push up a button
Telling me the chances I blew up or whatever you call it
Switched the number to my phone
So you never could call it
Don't need my name on my show
You can tell it I'm ballin'
Swish, what a shame could have got picked
Had a really good game but you missed your last shot
So you talk about who you see at the top
Or what you could've saw
But sad to say it's over for
Phantom pulled up valet open doors
Wiz like go away, got what you was looking for
Now ask me who they want
So you can go and take that little piece of sh*t with you

I'm at a payphone trying to call home
All of my change I spent on you
Where have the times gone
Baby it's all wrong, where are the plans we made for two?

If happy ever after did exist
I would still be holding you like this
All those fairytales are full of sh*t
One more stupid love song I'll be sick

Now I'm at a payphone

Kamis, 14 Juni 2012

Surat Untuk 'KAMU'

My dearest-stalkerman, KAMU

Euhm, hai. Lama nggak ketemu. Apa kabar? Baik-baik aja kan? Aku harap sih baik. Oh ya, katanya kamu mau lanjut sekolah di Jawa Timur ya? Kalo boleh jujur sama kamu, aku sebenernya sedih. Aku takut. Frontal nggak papa kan? Aku takut kehilangan kamu. Uhuk.

Gimana UN kamu? Lancar kan ngerjainnya? Kalo aku sih alhamdulillah lancar, emang nilai nggak sesuai keinginan. Mungkin aku kurang belajar kali ya? Hehe, lagi banyak pikiran. Oke, cukup! Kembali ke topik awal.

Gimana kabar sekolahmu? Sekolahmu yang sempet jadi sekolahku juga. Gimana kabar temen-temenmu? Temen-temenmu yang sempet jadi temenku juga. Gimana SSB nya? Udah dapet juara berapa aja? Kamu masih suka main sepakbola kan? Uhuk.. Kamu setia banget ya..

Eh? Setia? *guling-guling*

Anyway, cie yang katanya sih nem UN kamu tinggi, makin banyak fans nya dong kamu. Hehe, selamat yah buat kamu.

By the way, makasih ya. Aku nggak tau kenapa akhir-akhir ini kamu mulai sering sms. Kamu masih hidup kan? Aku nggak tau, kenapa kamu tiba-tiba berubah jadi orang yang menurutku lumayan perhatian. Bukan maksudku aku kepedean atau gimana. Sms mu malah bikin nyesek se nyesek-nyeseknya. Harusnya aku seneng kan? Tapi kenapa malah nyesek dan ksbb?

Oh ya, inget nggak dulu pertama kali kita masuk sekolah? Aku duduk di meja yang berseberangan sama kamu. Waktu itu aku nggak terlalu ngeh sama kamu, kamunya juga. Dan aku masih inget, waktu itu kamu duduk sendiri. Inget nggak? Pasti enggak ya?

Itu dulu.. Sekarang bukan dulu. Dulu bukan sekarang. Beda ya...

Sebenernya banyak banget hal yang mau diceritain sama kamu, tapi aku bingung mau mulainya dari mana. Semuanya bikin bingung.. Ya, paling aku cuma mau cerita kalo aku kangen kamu. Uhuk. Maaf kalo aku terlalu frontal. Tapi buat apa aku cerita ke kamu kalo aku kangen terus ngegalauria? Toh kamu nggak bakal peduli kan?


Kamu yang nggak bakal peduli, atau aku emang yang berharap terlalu tinggi? Emang salah kalo aku berharap terlalu tinggi?


Oh ya, Aku baru sadar kalo Juli 2010 aku pertama kali ketemu kamu dan perasaan ini muncul dan berharap terus-terusan sama kamu. Dan itu berlanjut sampe sekarang. Hampir 3 tahun dong ya? Kamu itu candu ya ternyata. Hehe.


Duh seharusnya dari awal aku nggak usah ketemu kamu. Ini rencana Tuhan bukan sih? Duh bego, harusnya nggak usah bawa-bawa nama Tuhan..


Oke, sekarang aku mengerti. Aku nulis surat panjang lebar gini nggak berguna juga kan? Nggak bisa ngerubah apapun. Toh, aku juga bukan siapa-siapamu kan? Aku ngerasa useless banget. Dulu ya dulu. Sekarang ya sekarang. Semua sudah berubah.


Oke, cukup galaunya. Kamu baik-baik ya, belajar jangan main game online aja, semangat latihan SSB nya, jangan sampe kecapekan trus sakit, istirahat yang cukup. Kalo ada cewek yang sayang sama kamu, jangan sia-siain dia, jangan cuek-cuek sama cewek juga! Errr.. Ya begitulah pokoknya.




I know this letter is useless. But I'm still writing about you




Aku menyayangimu tanpa syarat. Eh? Lupakan. Selamat malam, KAMU


Sincerely,
Ninda.

Senin, 11 Juni 2012

My Best Stalker

Bingung sama judulnya? Yah lagi-lagi saat aku menulis judul itu aku sedang memikirkanmu. Sudahlah, lupakan. Dan hari ini, Senin 11 Juni 2012 aku menghadiri acara sekolah yang wajib kudatangi. Setelah acara itu berakhir aku dan ketiga temanku berencana jalan-jalan ke Galeria-Yogyakarta.

Kala itu, saat aku dan yang lainnya menikmati setiap gigitan crepes rasa choco cheese itu mendadak aku di kagetkan oleh getar handphone di saku celana. Dengan penasaran aku mengeluarkan handphone itu, layar mungil itu menampakan 1 new message dan sebaris nama yang sangat ku kenal. Ya, aku tau itu namamu.

Aku membukanya dengan perasaan tak keruan. Aku cukup tersentak saat itu kau menyapaku. Lalu aku menyelesaikan gigitan crepes terakhirku dan cepat-cepat membalas pesan singkatmu itu. Percakapan kecil itu berlanjut, mengalir sederhana. Perasaan tak keruan ini muncul, kupu-kupu berterbangan dalam perutku, namamu terus menerus berotasi di otakku.

Sampai suatu ketika, saat aku dalam perjalanan pulang, ada satu pertanyaan yang kau lontarkan yang cukup membuatku kaget. Kau menanyakan seberapa berartinya orang yang menjadi inspirasiku terbesar dalam menulis setiap bait kalimat dalam blog ini. Ya, termasuk paragraf demi paragraf ini masih saja kamu yang menjadi inspirasinya.

Tapi sayangnya, pertanyaan itu hanya membeku dalam otakku yang tak dapat ku cerna. Aku bahkan tak bisa menjawabnya. Ya! Karena itu semua jawabannya adalah dirimu, stalker! Iya, karena semua kata demi kata, kalimat demi kalimat, paragraf demi paragraf yang kutuangkan dalam blog ini tentang kamu, inspirasi menulisku cuma kamu, dan hanya kamu karena kamu cuma satu, my dear stalker!

Hey kamu, My Best Stalker. Aku cuma berharap kamu tetap mengendap-endap dalam setiap akun social mediaku, entah apapun itu. Aku pun juga berharap kamu membaca tulisan konyol tak penting milikku ini, tetapi asal kamu tau, tulisan ini beralamatkan dirimu. Beralamatkan di dalam hatimu. Semoga pak pos tidak salah mengirimkannya.

Hey kamu,
Tetap jadi my best stalker ya :)