***
Laki-laki dan gadis itu terus menatap Novan tajam seakan-akan ia adalah narapidana yang seharusnya dijatuhi hukuman seberat-beratnya. Novan mulai jengah ditatap seperti itu terus-terusan.
"Lo berdua kenapa sih?" tanya Novan
Laki-laki itu geleng-geleng kepala "Gue yang harusnya nanya sama lo. Lo itu yang kenapa?"
"Emangnya gue kenapa?"
"Lo udah gila kalo pengen balik sama Diana lagi" ujar Raffa.
Namanya Diana Nathalia. Dia adalah gadis mungil laki-laki itu, gadis yang sangat Novan cintai. Dulu memang semuanya indah. Mereka berdua membangun mimpi bersama. Tapi seorang Novan dengan angkuhnya meninggalkan gadis yang kini sukses dan cantik bak supermodel.
"Tapi gue nyesel Raf. Andai gue bisa balik sama dia" Novan menghela napas
"Itu nggak adil buat Diana. Dulu dia jatuh bangun sendiri, sekarang setelah dia sukses, lo mau balik sama dia? Nggak mikir perasaan dia?" ujar Raffa
"Tapi gue sayang sama dia Raf"
"Lo bilang sayang? Dulu waktu lo ninggalin Diana, lo bilang udah bosen. Novan, dengerin gue ya. Diana udah bahagia sama Ardi sekarang."
"Egoiskah gue kalo gue pengen Diana balik?" tanya Novan lesu.
"Lo cuma rindu sama matahari kalo datang salju. Lo benci jalanan ketika lo rindu sama rumah. Dulu, Diana emang rumah tujuan lo untuk selalu pulang. Tapi lo sendiri yang mutusin buat pergi dari rumah itu demi mencari rumah baru yang menurut lo lebih baik. Sekarang lo udah punya Sandra, pikirin perasaannya dia juga, Van" Vania yang sedari tadi diam pun angkat bicara.
"Lo cuma rindu sama matahari kalo datang salju. Lo benci jalanan ketika lo rindu sama rumah. Dulu, Diana emang rumah tujuan lo untuk selalu pulang. Tapi lo sendiri yang mutusin buat pergi dari rumah itu demi mencari rumah baru yang menurut lo lebih baik. Sekarang lo udah punya Sandra, pikirin perasaannya dia juga, Van" Vania yang sedari tadi diam pun angkat bicara.
"Gue harus gimana?" Novan mengalihkan pandangan kearah jendela
"Sekarang yang lo perluin itu cuma liat ke depan, bukan kembali ke belakang. Gue tau lo nyesel ninggalin Diana, lo jatuh terlalu dalam sama dia. Tapi pada kenyataanya sekarang? You only know you love her when you let her go, Van.."
Tapi Raffa dan Vania benar, ia sadar Diana takkan kembali padanya. Let her go? Akankah dia sanggup?
Let Her Go - Passenger
Yogyakarta, 21 Maret 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar