Welcome to iniadalahcurhatku.blogspot.com | Please do not copy anything, hargai karya orang lain. Thankyou.

Senin, 30 April 2012

Kehilangan

Kehilangan? Pasti kamu bingung, bukankah hidupku sudah bahagia bersamanya? Belum, tepatnya sih aku memang bahagia bersamanya, tapi apakah semua itu tidak menutup kemungkinan bahwa aku masih memilik rasa rindu yang menggebu itu?

Kau bertanya bagaimana rasanya kehilangan? Haruskah aku menjelaskannya secara rinci dan beruntut hingga kau mengerti apa maksud dari 'kehilangan' itu sendiri. Sudahlah, dapatkah kita kembali pada topik awal yang seharusnya dibicarakan sejak tadi?

Dia. Laki-laki bermata sayu dan pemilik batik ungu. Yap! dan lagi-lagi untuk kesekian kalinya aku membicarakan laki-laki manis pemilik tawa khas ini. Ya, ini tentang dia. Dalam rintik hujan malam yang gelap kala itu, aku menghadap layar laptop mungilku. Dan lagi-lagi, entah kenapa aku masih saja stalking wall facebook dan timeline twitternya. Apakah itu sebuah candu? Mungkin, itu adalah suatu candu yang manis.

Kala itu, ada salah satu kalimat darinya yang menarik perhatianku. Mau tak mau, aku pun membacanya. Tertulis disitu bahwa dia akan pergi. Tepatnya ke Jawa Timur. Memang sih tidak jauh, tapi apa kau pernah merasakan kehilangan orang yang kau cintai tapi tak pernah kau miliki? Sakit sekali. Emosi, syok, perih dimataku kala itu. Tapi, aku harus apalagi selain hanya memendam dan terus memendamnya? Toh, aku aku tak berhak untuk melarangnya. Aku bukan siapa-siapanya.

Perih dimataku tak dapat kubendung. Ya, malam itu aku menangisinya untuk kesekian kalinya. Saat iseng kubuka wall facebook nya lagi, aku baru mengerti. Tahun ini ia akan pindah ke Jawa Timur dan melanjutkan sekolah disana. Aku pun berpikir, melanjutkan sekolah? Pasti itu akan sangaaaaaat lama. Menangis dan menangis menatap layar laptop tak bersalah itu. Apakah aku bisa hidup tanpa sosoknya?

Mungkin suatu saat, ia pasti akan membaca tulisan konyol tak berharga ini. Iya, sama sekali tak berharga dimatanya. Tapi aku tak peduli. Dia memang harus tau, cepat atau lambat. Aku mencintainya. Dan sejak awal aku mencintainya. Sejak pertama kali ia duduk bersebelahan meja denganku. Aku tak pernah lupa dengan hal-hal kecil yang ia ciptakan. Itu terekam manis di memori otakku.

Dear you,
Degup jantung tak karuan ini masih menjadi milikmu
Kamu, laki-laki bermata sayu dan pemilik batik ungu
Aku tak pernah bosan bercerita tentang dirimu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar