Beberapa tweet galau milikku tentang dia..
- Cie yang careless nya muncul. Udah kayak nggak kenal aja ya sama aku.
- Halo yang careless. Sampe tadi aja nggak mau liat kearahku.
- Aku dianggep hantu yah tadi? Sampe-sampe kamu nggak liat aku. Apa sengaja?
- Liat ke arahku aja nggak mau ya. Apalagi natap sama senyum. Udah nggak kenal ya sama aku? Cie careless banget sih.
- Kalo careless-man award itu ada, aku pasti langsung pilih kamu.
- Tadi ketemu aku, kamu nggak mau natap ke arahku kayak dulu lagi. Kenapa? Kamu ngerasa nggak kenal ya sama aku?
- Eh, apa kita emang belum saling kenal? Aku kenal kamu, tapi kok kamu nggak kenal aku ya?
- Wah yang careless nya semakin menjadi-jadi. Tadi emang nggak liat atau pura-pura nggak liat aku?
- Tadi aku di depanmu loh. Kamu nunduk-nunduk, sengaja nggak mau liat ke arahku ya?
- Kelakuanmu tadi bikin nyesek loh. Tau nggak? Pasti enggak, hebat yah kamu.
- Eh, tadi aku teriak-teriak di depanmu kasih kode, nggak denger ya? Wah, selain jadi manusia, aku bisa jadi hantu juga yah.
- Thanks, ke-careless-an mu itu adalah hal yang paling menyakitkan dari kamu.
Hai careless-man. Sebenernya aku punya berjuta-juta pertanyaan yang mengendap dalam memori otakku.
1. Kenapa kamu jadi berubah sikap sama aku? Sakit rasanya diginiin.
2. Apa aku udah terlanjur "speak now" sama kamu trus kamu tau semuanya?
3. Kenapa kamu menghindar? Ini kayak bukan kamu lagi.
4. Kemana kamu yang selalu manggil aku "directioner"? Aku kangen panggilan itu.
5. Salah nggak sih seorang junior berharap lebih sama kakak seniornya?
6. Kenapa kamu careless kayak gini? Sakitnya nggak bisa kamu rasain
Mungkin, cuma itu yang baru bisa aku tanyain ke kamu. Walaupun aku tau, kamu nggak bakal jawab satupun dari pertanyaan-pertanyaan itu. Bagimu memang nggak penting kak. Tapi, aku cuma bisa berharap kamu yang dulu lagi. Yang selalu manggil aku "directioner". Senyum ke aku. Ramah sama aku. Bukan kayak gini.
Bukan kamu yang selalu nunduk kalo ketemu aku. Nggak mau natap aku. Nggak senyum lagi sama aku. Nggak pernah lagi panggil aku "directioner". Selalu menghindar kalau ketemu aku. Nggak pernah ngejek 1D lagi. Nggak pernah nyapa aku lagi lewat whatsapp atau jbjb in tweet-tweet aku.
Aku pengen kamu panggil aku "directioner" lagi dan ngejek-ngejek 1D lagi kayak dulu.. Aku nggak pernah marah, sama sekali nggak marah ataupun tersinggung dengan itu semua. Asalkan kamu jadi kamu yang dulu lagi kak. I miss the old you. Karena ini menyakitkan. Apa alasan kamu melakukan itu semua? Apa secara nggak sengaja aku udah "speak now" sama kamu dan kamu nggak suka sama aku terus menjauh?
Ninda bego.. mana suka dia sama kamu. Itu hal yang nggak mungkin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar